[MAKALAH] Republik Rakyat Tanzania
Pendahuluan: Afrika adalah yang terbesar dari ketiga benua di belahan selatan Bumi dan yang terbesar kedua setelah Asia dari semua benua. Luasnya kurang lebih 30,244,050 km2 (11,677,240 mil2) termasuk kepulauan disekitarnya, meliputi 20.3% dari total daratan di bumi dan didiami lebih dari 800 juta manusia, atau sekitar sepertujuh populasi manusia di bumi.
Republik Persatuan Tanzania atau Tanzania (bahasa Swahili: Jamhuri ya Muungano wa Tanzania) adalah negara yang terletak di Afrika bagian Timur, beriklim tropis, dahulu dikenal dengan nama Tanganyika, karena di Tanzania ada sebuah danau yang sangat terkenal yaitu Danau Tangayika. Berbatasan dengan banyak negara, antara lain: Kenya, Uganda, Rwanda, Burundi, Democrsatic Republic of Congo, Zambia, Malawi, dan Mozambique. Tanzania mempunyai sebuah gunung tertinggi di Afrika, yaitu Gunung Kilimanjaro (5.985 m) serta taman margasatwa yang sangat elok dan banyak dikunjungi oleh turis, baik domestik maupun mancanegara. Ada 3 (tiga) pulau besar di Tanzania, yaitu Zanzibar (terkenal dengan cengkeh dan pemimpin serta ulama Islamnya), pulau Pemba dan pulau Mafia
Lokasi: Tanzania adalah negara republik di Afrika Timur, berbatasan
dengan Kenya dan Uganda (utara), Rwanda, Burundi, dan Zaire (barat), Zambia,
Malawi, dan Mozambique (selatan), dan Samudera Hindia (timur). Luas wilayah
Tanzania adalah 945.087 km2, dengan penduduk berjumlah sekitar 35.922.454
orang, 95% berasal dari penduduk asli Afrika (ras Bantu) terbagi dalam 130
suku. Angka pertumbuhan penduduk rata-rata 1,72% per-tahun, angka kelahiran
39,5 per-seribu dan angka kematian 17,38. Jumlah penganut Islam 35%, Kristen
30%, Animisme 35%, sedangkan pulau Zanzibar mempunyai penganut Islam terbesar,
yaitu sekitrar 95% dari total penduduknya.
Gambar Peta Tanzania Sumber: Wikipedia |
Penduduk: Penduduk Tanzania terdiri dari sekitar 120 suku yang tergabung dalam kelompok suku Bantu, Nilot, Kushit, dan Bushmen. Sejumlah suku memiliki pola hidup mengembara. Selain itu di negeri ini terdapat orang Arab, Asia (terutama India dan Pakistan), dan Eropa. Sebagian besar penduduk menghuni Tanganyika. Dari 23.217.000 penduduk Tanzania pada tahun 1987, hanya 605.000 jiwa yang tinggal di wilayah Kep. Zanzibar. Kepulauan ini banyak dihuni orang Arab. Bahasa nasional mereka adalah Kiswahili atau Swahili, bahasa ibu ras Bantu yang perbendaharaan bahasanya banyak berasal dari bahasa Arab. Bahasa Swahili semula adalah bahasa komunitas muslim di Afrika Timur, yang akhirnya banyak dipergunakan oleh negara-negara Afrika bagian tengah dan timur. Sedangkan bahasa Inggris banyak dipergunakan di lingkungan perekonomian, administrasi dan pendidikan tinggi, sedangkan bahasa Arab banyak dipergunakan di pulau Zanzibar.
Kondisi Geografis dan Sumber Daya Alam: Wilayah Tanzania terdiri dari daratan utama yang
disebut Tanganyika, dan sejumlah pulau yang tersebar di Samudera Hindia, yakni
Kepulauan Zanzibar. Wilayah Tanganyika didominasi oleh dataran tinggi yang
merupakan bagian dari plato Afrika Timur. Di bagian tengah dataran tinggi ini
mencapai ketinggian rata-rata 1.200 m. Tanzania terletak seluruhnya di zona
iklim tropis. Lebih dari tiga perempat wilayah negeri ini memiliki suhu
rata-rata tahunan di atas 20°C. Kota Dar es Salaam yang terletak di tepi pantai
memiliki suhu rata-rata 26°C, sedangkan Tabora yang terletak di dataran tinggi
tengah memiliki suhu 22°C. Di daerah pegunungan seringkali air membeku di waktu
malam.
Tanah pertanian Tanzania hanya mencapai 5,9 persen dari luas wilayahnya. Hasil pertanian mencakup kopi, serat sisal, cengkeh, ubi kayu, tebu, jagung, sorgum, pisang, ubi jalan, padi, kelapa, milet, kentang, buah-buahan, kapas, lada dan kacang-kacangan. Jenis bahan tambangnya yang utama adalah intan yang merupakan salah satu komoditi ekspor Tanzania.
Sejarah dan Usaha Mencapai Kemerdekaan: Tanzania berulang kali mengalami beberapa kali
pergantian supremasi politik sebelum kedatangan bangsa Eropa ke Afrika Timur
kususnya di Tanzania dataran Tanzania hanya dikuasai oleh etnis-etnis local
yang melakukan asosiasi dalam bentuk mitra dagang dengan daerah Afrika daratan, Arab, India Persia dan China
komoditas yang diperdagangkan yaitu gading dan budak. Tahun 1498 Vasco Da Gama
navigator Portugis melakukan pendaratan di pesisir Afrika Timur dalam
perjalananya ke India. Pada tahun 1506 Portugis mengklaim atas pesisir pantai
Afrika Timur Tanzania untuk melakukan usaha monopoli dagangnya di Samudra
Hindia. Portugis melakukan pajak pembayaran upeti terhadap masyarakat local
yang cukup besar dan membombardir juga menjarah masyarakat yang menolak
membayar uang upeti. Masyarakat pesisir bangkit melawan Portugis di akhir
1700-an. Resistensi itu dibantu oleh salah satu mitra dagang utama mereka,
orang-orang Arab Oman. Pada awal abad ke-19 Portugis dipaksa keluar dari pantai
utara Afrika Timur Sungai Ruvuma dan sekaligus kesultanan Oman memegang kendali
atas Tanzania. Sejak Inggris memegang kendali atas Kesultanan Oman, yang telah
banyak terlibat dalam menjual budak Afrika terutama untuk dunia Arab, melarang
perdagangan budak pada tahun 1876. pengaruh Inggris terhadap Kesultanan terus
meningkat pada tahun 1880-an sampai Tanzania resmi menjadi Protektorat Inggris
pada tahun 1890.
Bangkitnya Jerman dibidang pengembangan armada
angkatan laut di Eropa yang mendorong usaha imperialisme Jerman di Afrika dan di
kepulauan Samudra Pasifik sehingga berdampak pada sengitnya persaingan antar
Negara-negara di Eropa pada abad 19. Untuk mencegah persaingan yang semakin
sengit hingga menyulut peperangan antar Negara-negara tersebut di adakanlah
Konferensi Berlin atau Konferensi Afrika Barat Berlin. Yaitu konferensi yang
mengatur penjajahan dan perdagangan Eropa di Afrika pada
masa Imperialisme Baru yang bertepatan dengan
bangkitnya Jerman sebagai kekuatan imperial. Konferensi ini diserukan
oleh Kerajaan Portugal dan
diorganisasikan oleh Otto von Bismarck, Kanselir
Jerman. Hasil dari konferensi ini, yaitu Undang-Undang Umum
Konferensi Berlin, dapat dianggap sebagai formalisasi perebutan
Afrika. Konferensi ini mengakibatkan meningkatnya aktivitas kolonial
Eropa di Afrika, sementara wilayah Afrika yang masih otonom semakin berkurang.
Peta Persebaran Kolonialisme Eropa Di Afrika Sumber: Wikipedia |
- Biru: Prancis
- Ungu: Inggris
- Kuning: Jerman
- Merah: Spanyol
- Hijau: Portugal
- Pink: Belgia
- Oranye: Italia
- Putih: Negara Independen
Jerman kehilangan kendali ketika Perang Dunia I dimulai
pada tahun 1914 dan koloninya direbut oleh musuh-musuhnya di minggu-minggu
pertama perang. Namun beberapa unit militer yang diselenggarakan: di Afrika Barat Daya Jerman menyerah
pada tahun 1915, Kamerun pada
tahun 1916, dan Afrika Timur Jerman pada
tahun 1918 dengan akhir perang. Imperium Kolonial Jerman resmi direbut
dengan Perjanjian Versailles setelah
kekalahan Jerman dalam perang dan berbagai negara menjadi Liga Bangsa-Bangsa di
bawah pengawasan (tapi bukan kepemilikan) dari salah satu Negara pemenang. Sebagian
besar wilayah dilimpahkan ke Britania Raya di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa.
Setelah Perang Dunia II, Tanzania menjadi wilayah PBB kepercayaan di bawah
kontrol Inggris. tahun berikutnya Tanzania bergerak secara bertahap menuju
pemerintahan sendiri dan kemerdekaan.
Pada tahun 1954, Julius K. Nyerere, seorang guru
sekolah yang kemudian salah satu dari hanya dua orang Tanzania yang dididik di
luar negeri di tingkat universitas (University of Edinburgh, Skotlandia),
menyelenggarakan partai politik - Tanganyika African National Union (Tanu). Partai
Tanu adalah kandidat menang dalam pemilihan Dewan Legislatif September 1958 dan
Februari 1959. Pada bulan Desember 1959, Inggris setuju untuk pembentukan
internal pemerintah sendiri berdasarkan pemilihan umum yang akan
diselenggarakan pada bulan Agustus 1960. Nyerere menyandang menteri kepala
pemerintahan berikutnya.
Pada bulan Mei 1961, Tanzania menjadi otonom, dan Nyerere menjadi Perdana Menteri di bawah konstitusi baru. kemerdekaan penuh dicapai pada tanggal 9 Desember 1961. Julius Nyerere kemudian terpilih menjadi Presiden saat umur 39. Tanzania menjadi republik dalam Persemakmuran setahun setelah kemerdekaan. Tanzania adalah negara Afrika Timur pertama yang mendapatkan kemerdekaan.
Hubungan Diplomasi dengan Indonesia: Indonesia dan Tanzania memiliki sejarah hubungan
bilateral yang baik. Indonesia membuka perwakilan diplomatiknya di Dar es
Salaam sejak 1964. Sementara itu, kepentingan Tanzania di Indonesia dirangkap
dari High Commission di Kuala Lumpur. Bapak bangsa Indonesia dan Tanzania,
Presiden Soekarno dan Presiden Julius K. Nyerere, merupakan tokoh Gerakan
Non-Blok. Hubungan kedua negara semakin erat dengan kunjungan kepala negara
yaitu pada:
- Kunjungan Presiden Julius K. Nyerere ke Indonesia
pada 8 Oktober 1981;
- Kunjungan Presiden Ali Hassan Mwinyi ke Indonesia
pada 3 Maret 1987;
- Kunjungan Presiden Soeharto ke Dar es Salaam pada 5 Desember 1991;
Perdagangan Dan Ekonomi: Di sektor ekonomi, kerjasama kedua negara
menitikberatkan sektor pertanian. Indonesia mendirikan Farmer's Agriculture and
Rural Training Centre (FARTC) di Mkindo, Morogoro, Tanzania pada 1996 dimana
para ahli pertanian Indonesia memfasilitasi pelatihan bagi petani Tanzania.
Pada 2004, kedua negara menandatangani MoU Establishment of a Joint Commission
for Bilateral Cooperation yang kemudian dikenal dengan Indonesia-Tanzania Joint
Agriculture Cooperation Committee (JACC), yang menjadi jembatan peningkatan
kerjasama di bidang pertanian seperti pembinaan melalui pelatihan, penelitian
bersama, dan ekspansi pasar produk pertanian.
Angka perdagangan dua negara belum mencerminkan pontensi nyata. Volume perdagangan kedua negara masih terbilang kecil dan pada umumnya dilakukan melalui pihak ketiga. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Tanzania yaitu produk garmen, sabun, mie instan, alat tulis, mebel, dan pakaian. Komoditas impor Indonesia dari Tanzania yaitu kapas, kacang, buah-buahan dan produk pertanian lainnya.
Sosial-Budaya: Kedua negara telah mengembangkan hubungan bilateral di
bidang sosial-budaya khususnya dalam sektor pendidikan dan pelatihan, di bawah
skema Kerjasama South-South. Indonesia menyediakan pelatihan di bidang
pertanian, perikanan, dan informasi teknologi untuk pegawai pemerintah dan
akademisi. Setiap tahun pemerintah Indonesia juga menawarkan Dharmasiswa dan
Developing Countries Partnership Program scholarship bagi mahasiswa Tanzania.
Referensi
Kevin Shillington (2013). Encyclopedia of African History 3-Volume Set. Routledge. (PDF) "Tanzania: British rule between the Wars (1916–1945)". eisa.org.za (PDF)
Soeratman, Darsiti.2012. Sejarah Afrika. Yogyakarta: Ombak
Posting Komentar untuk "[MAKALAH] Republik Rakyat Tanzania "