Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Download Pdf dan Review Buku: "FUNICULI FUNICULA (Before The Coffee Gets Cold) - Toshikazu Kawaguchi"

Review Buku "Before The Coffee Gets Cold - Toshikazu Kawaguchi": Menemukan Resonansi Emosional Yang Abadi

Before the Coffee Gets Cold (コーヒーが冷めないうちに, Kohi ga Samenai Uchi ni, Kohi ga Samenai Uchi ni) adalah sebuah novel yang rilis tahun 2015. Ditulis oleh Toshikazu Kawaguchi, novel ini mengisahkan tentang sebuah kafe di Tokyo yang mampu membuat  para pelanggannya bisa melakukan perjalanan ke masa lalu, dan kembali sebelum kopi yang mereka minum menjadi dingin.

Novel ini awalnya diadaptasi dari sebuah drama sebelum menjadi sebuah novel pada tahun 2015. Novel ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Geoffrey Trousselot. Pada tahun 2017, sekuelnya pertama yang rilis adalah: “Before the Coffe Gets Cold” dan “Tales from the Café”. Sementara sekuel kedua “Before Your Memory Fades” dirilis pada tahun 2022. Pada tahun 2018, novel ini diadaptasi ke dalam film Cafe Funiculi Funicula yang dibintangi oleh Kasumi Arimura. Novel ini berencana juga akan diadaptasi menjadi serial televisi setelah SK Global dan The Jackal mengumumkan akan mengembangkan dan mendanai proyek tersebut pada Oktober 2021.

Sinopsis: Kazu dan Kursi Mesin Waktu

Di sebuah gang sempit di Tokyo, terdapat sebuah kafe bernama Funiculi Funicula. Di kafe ini, pelanggan memiliki kesempatan untuk melakukan perjalanan kembali ke masa yang mereka pilih, baik itu dari masa lampau ataupun masa depan dengan catatan dan syarat yang tekah ditentukan. Hanya ada satu kursi di kafe ini yang memungkinkan untuk melakukan perjalanan waktu. Konon kursi tersebut hanya bisa mengantarkan pelanggan ke masa lalu atau masa depan saat sang hantu pemilik kursi yang biasanya mendudukinya sedang pergi ke toilet. Setelah kembali ke masa lalu, pelanggan tidak dapat meninggalkan kursi tersebut, dan satu-satunya orang di masa lalu yang dapat ditemui adalah orang-orang yang pernah mengunjungi kafe tersebut. Apa pun yang terjadi di masa lalu, tidak akan merubah apa yang ada di masa sekarang. Yang terpenting adalah pelanggan harus kembali ke masa sekarang sebelum secangkir kopi yang mereka pesan menjadi dingin atau kurang lebih sekitar 1 jam.

Secara gasris besar novel ini berkisah tentang para staf kafe terutama seorang barista bernama Kazu dan empat pelanggan yang berbeda. Yang pertama, seorang pengusaha perempuan bernama Fumiko, Fumiko mencoba untuk memperbaiki hubungannya dengan pacarnya setelah dia meninggalkan Jepang untuk bekerja di Amerika Serikat. Yang kedua, seorang perawat bernama Kohtake, Kohtake ingin menemukan surat yang ditulis oleh suaminya yang menderita Alzheimer. Yang ketiga, seorang pemilik bar bernama Hirai, ia mencoba untuk berbicara dengan saudara perempuannya yang selama ini ia hindari. Yang keempat, salah satu pemilik kafe bernama Kei, ia mencoba pergi ke masa depan untuk berbicara dengan putrinya yang belum lahir.

Dalam empat bab yang saling terkait, Kawaguchi mengajak pembaca untuk menemani empat petualang pemberani yang menginginkan kesempatan kedua dalam percakapan penting dalam hidup mereka. Pengusaha wanita yang tidak suka basa-basi, Fumiko, sangat ingin menjadi lebih terbuka dan rentan dalam pertemuan terakhirnya dengan pacarnya, Goro, sebelum dia pindah kerja ke Amerika. Perawat Kohtake ingin sekali lagi berbicara dengan suaminya, Fusagi, sebelum penyakit Alzheimer membuatnya lupa banyak hal, termasuk dirinya. Pemilik bar Hirai ingin berbicara dengan adik perempuannya Kumi, yang telah dia hindari selama bertahun-tahun. Dan kemudian rekan pemilik bar, Kei, yang sedang hamil, ingin melihat sekilas ke masa depan untuk bertemu dengan anaknya yang belum lahir.

Review: Menemukan Resonansi Emosional Yang Abadi

Novel ini mengikuti kisah-kisah para staf kafe, terutama barista Kazu, dan empat pelanggan yang berbeda. Yang pertama, seorang pengusaha wanita bernama Fumiko, mencoba untuk memperbaiki hubungannya dengan pacarnya setelah dia meninggalkan Jepang untuk bekerja di Amerika Serikat. Yang kedua, seorang perawat bernama Kohtake, mencoba menemukan surat yang ditulis oleh suaminya yang menderita Alzheimer. Yang ketiga, seorang pemilik bar bernama Hirai, mencoba untuk berbicara dengan saudara perempuannya yang selama ini ia hindari. Yang keempat, salah satu pemilik kafe bernama Kei, mencoba pergi ke masa depan untuk berbicara dengan putrinya yang belum lahir.

Sebagai seorang novelis pemula, tulisan Kawaguchi memang belum bisa dibandingkan dengan beberapa rekan senegaranya yang sudah mendunia seperti Haruki Murakami, Yoko Tawada, Banana Yoshimoto, dan Kenzaburō Ōe. Narasi Kawaguchi terkadang tidak merata, saling tumpah tindih dan cenderung berkelit-kelit. Pembaca mungkin ingin tahu mengapa hanya Kazu (barista kafe Funiculi Funicula) yang bisa menuangkan minuman. Lalu ada beberapa kekosongan plot dari bisnis bersejarah keluarga Hirai yang terlewatkan, contohnya adalah beberapa detail yang tidak relevan. Kawaguchi juga terkadang mengulang-ulang kalimat, dan kalimat-kalimat di naskahnya menggunakan diksi yang kurang elegan.

Namun, kelebihan dari novel Kawaguchi ini tak perlu diragukan lagi. Yang lebih penting, Kawaguchi memiliki kemampuan yang luar biasa dan tak terbantahkan dalam menemukan resonansi emosional yang abadi. Kawaguchi sengaja membuat naskah seperti cerita pelarian yang aneh dan berisi teka-teki eksistensial tentang cinta, kehilangan, keluarga, kebebasan, hidup dan mati. Dalam akhir cerita, Kazu sang barista cafe Funicula berkata: “Tidak peduli kesulitan apa pun yang dihadapi orang, mereka akan selalu memiliki kekuatan untuk mengatasinya. Mereka hanya membutuhkan hati yang lapang, dan jika kursi itu bisa mengubah hati seseorang, sudah pasti semua itu ada tujuannya."

Melalui novel ini, pesan Kawaguchi sudah jelas bahwa ia ingin para penonton di seluruh dunia bersiap untuk menyambut lebih banyak kisah-kisahnya lagi. Sekuel Kawaguchi berjudul "Before Your Memory Fades" yang dirilis pada tahun 2018 di Jepang, kemudian novel yang telah diterjemahkan oleh Trousselot dan diberi judul "Tales from the Café". Untuk pembaca bahasa Inggris, buku ini sudah tersedia di negara-negara yang berbahasa Inggris, termasuk Inggris dan Australia. Edisi A.S. diharapkan akan segera menyusul, lengkap dengan nasihat dari Kazu: "Minumlah kopinya sebelum menjadi dingin." 

Baca Dan Dapatkan Novel "Before The Coffe Gets Cold" Dengan Mendownload File Di SINI

Posting Komentar untuk "Download Pdf dan Review Buku: "FUNICULI FUNICULA (Before The Coffee Gets Cold) - Toshikazu Kawaguchi""