Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Raja Paling Mesum Sepanjang Masa: Alfonso XIII

 

Raja Alfonso XIII dari Spanyol, dikenal sebagai "Raja Playboy" dan dianggap sebagai pelopor perfilman porno di Spanyol. 


Alfonso XIII Of Spain
Sumber: Britannica

Alfonso XIII de Borbón, alias Alfonso León Fernando María Jaime Isidro Pascual Antonio de Borbón y Habsburgo-Lorena adalah seorang raja yang menggunakan kendali penuh atas privilesnya untuk mewujudkan kenyataan yang bagi orang lain tidak lebih dari fantasi seksual belaka. Raja Alfonso XIII secara terang-terangan melakukannya dengan menjadi promotor pertama bioskop porno di Spanyol. Sepertinya kebiasaan mesum Raja Alfonso menurun dari kakek buyutnya yaitu Felipe VI. Felipe VI adalah raja yang memerintah dari tahun 1886 (tahun kelahiran Alfonso) – hingga tahun 1931 (tahun ketika Republik Kedua diproklamasikan). Kakek buyutnya Felipe VI telah dikenal luas sebagai "Raja Playboy" berkat kelakuan dan tabiatnya yang serba vulgar. Selain kasus perselingkuhannya, Felipe VI juga merupakan pelopor bioskop porno di Spanyol.

Seorang Raja Yang Kecanduan Seks

Hobi dan perilaku yang tidak biasa bagi seorang kepala negara ini menunjukkan bahwa sang raja mungkin menderita kecanduan seks. Alfonso menemukan jalan yang bebas untuk menyalurkan hasrat seksualnya melalui cara-cara yang mesti dipertanyakan yaitu dengan terjun langsung dalam proses pembuatan film porno. Hal tersebut terdengar tidak senonoh mengingat ia adalah seorang raja, akan tetapi hal itu mungkin dianggap lumrah dalam keluarga Bourbon yang memang terkenal dengan petualangan seksual mereka. Ayahnya, Alfonso XII, sama bejatnya tetapi ia masih berusaha untuk menutupi citranya sebagai seorang raja. Hasilnya, ia tidak dikenal sebagai raja mesum, melainkan seorang raja yang naif dan menyedihkan dalam catatan sejarah

Rekam sejarah menunjukkan bahwa rekaman porno di lingkungan istana kerajaan itu dibuat atas permintaan Pangeran Romanones. Romanones bertindak sebagai perantara antara produser yang berbasis di Barcelona yaitu Royal Films (didirikan pada tahun 1915 oleh dua bersaudara Ramón dan Ricardo de Baños untuk memasok film porno ke istana) dan Raja Alfonso XIII.

Pornografi Dan Kalangan Elit Istana

Banyak sejarawan mencatat bahwa Alfonso XIII adalah seorang raja yang memiliki kecenderungan untuk melanggar aturan. Contoh dari argumen ini adalah hasratnya terhadap film dengan konten seksual eksplisit yang bertentangan dengan nilai-nilai moral rezim politik saat itu. Kaset-kasetporno tersebut difilmkan atas permintaan Pangeran Romanones sebagai perantara studio porno Royal Film dan Alfonso XIII.

Anehnya Alfonso XIII sama sekali tak punya rasa malu terikat erat dengan industri pornografi dan ia pun tidak pernah berusaha untuk menutupinya. Selain itu, Alfonso XIII juga memiliki beberapa anak haram hasil dari berbagai perselingkuhan yang pernah ia lakukan. Lagi-lagi, Alfonso tak punya niatan untuk menyembunyikan semua itu. Keluarga kerajaan Bourbons memang benar-benar di luar nalar!

Pada masa itu pornografi adalah suatu hal yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit. Berkat kerja keras sang raja mesum Alfonso XIII, konten porno bisa dinikmati sesuai fetish kalangan istana. Alfonso XIII secara tegas memberikan ide dan adegan skrip dalam rekaman film porno. Ia juga berpartisipasi dalam casting dengan memilih aktris-aktris terkemuka di lingkaran istananya untuk dijadikan model dalam film bertegangan tinggi ini.

Jauh-jauh hari Alfonso XIII menyiasati bahwa hubungannya dengan jenis sfilm porno ini dapat merusak citranya, maka ia menggunakan Pangeran Romanones sebagai perantara. Alfonso XIII benar-benar sebuah perwujudan dari manusia modern pada masa itu, personanya tergambarkan melalui selera elit hedonismenya yang bertaraf internasional. Hal itu terlihat bahwa sang raja Alfonso XIII sangat menyukai mobil mewah, olahraga, penerbangan, dan yang terpenting, bioskop. Ia sangat elegan dan sopan, seorang yang terlahir sebagai penakluk yang gemar menghadiri pertemuan-pertemuan elit modern dan kosmopolitan,

Perselingkuhan, Hubungan Gelap, Dan Film Porno

Kecintaan Alfonso XIII pada seni membuatnya sering mengunjungi bioskop, bahkan mendirikan bioskop pribadi di istana kerajaan. Ia memproyeksikan film-film porno yang dibuatnya tersebut dengan Royal Films untuk pertama kalinya kemudian diputar pada malam hari di bilik kamar motel distrik Cina di Barcelona. Perusahaan produksi Catalan kemudian membuat sekitar tujuh puluh film, tetapi hanya tiga yang berhasil rilis yaitu:  “Ladies' Clinic”, “The Minister”, and “The Confessor” pada tahun 1915 dan 1925. Ketiga film tersebut ditemukan di sebuah biara Valencia lalu dipulihkan oleh perpustakaan film di kota yang sama. Berkat dukungan dari Generalitat Valenciana, perpustakaan film tersebut akhirnya memasukkannya ke dalam arsip audiovisualnya resmi milik mereka. Kaset-kaset itu direkam dalam warna hitam putih, tanpa suara, eksplisit dan menunjukkan adegan seksual yang tak terpikirkan hingga saat ini.

Alfonso XIII dan Istrinya Victoria Euginia
Sumber: Grettimages

Aktifitas mesum lain yang sangat kencang dikaitkan dengan  Alfonso XIII adalah mengunjungi Madrid Hotel Monaco secara rutin. Madrid Hotel Monaco merupakan rumah kencan tempat dimana ia melampiaskan hasrat seksualnya dengan melakukan hubungan seks di luar nikah. Catatan mengatakan bahwa kamar tempat Alfonso XIII biasa melakukan hubungan intim ini adalah kamar nomor 20.

Alfonso XIII memiliki tujuh anak dengan istri sahnya yaitu Victoria Eugenia de Battenberg dan lima anak haram lainnya sebagai hasil dari petualangan seksualnya dengan aktris Carmen Ruiz Moragas, pengasuh, dan aristokrat yang masih merupakan bagian dari istana. Ratu Victoria Eugenia mencurahkan penyesalannya usai menikah dengan Alfonso XIII. Ia tahu bahwa Alfonso memiliki kekasih gelap dan wanita selingkuhan lainnya, ia diam-diam ingin sekali menceraikannya. Alfonso juga kerap menuduhnya kurang bersih (Alfonso XIII mengatakan bahwa nafasnya berbau tidak sedap). Dalam kesempatan lain Alfonso XIII juga menyebutkan bahwa ia tidak berpendidikan. Ini adalah aib mengerikan yang melampau kondisi politik dan sifat buruknya.

Akhir Kisah Diktator Militeris Nan Mesum

Selama fase pemerintahannya Alfonso XIII semoat menjadi sosok yang populer. Akan tetapi hal tersebut tak berlangsung lama setelah para oposisi menyalahkannya atas disetujinya kediktatoran militer di Spanyol. Cara pandang politik Alfonso XIII memang sangat militer dan nasionalis. Setelah proklamasi Republik Kedua di Spanyol pada tanggal 14 April 1931, Alfonso XIII pindah ke Cartagena, sementara istrinya pergi ke Paris bersama anak-anaknya. Keluarga itu bersatu kembali untuk sementara waktu di Paris sebelum Victoria Eugenia yang lelah menghadapi kebiasaan buruk suaminya berkata: "Saya pergi, saya tidak ingin melihat wajah jelekmu lagi!". Sang ratu kemudian pergi ke London di mana dia memutuskan untuk tinggal. Pernikahan tersebut telah berjalan tanpa adanya suasana kehidupan pernikahan sama sekali selama lebih dari satu dekade, dan perpisahan fisik tersebut merupakan sebuah antiklimaks dari hubungan monarki yang ironis. Baik Alfonso XIII maupun Victoria Eugenia tidak pernah tinggal di kota yang sama lagi semenjak kejadian itu.

Pada akhirnya, Alfonso XIII adalah raja Spanyol yang berkuasa selama lebih dari tiga puluh tahun. Bagaimanapun juga ia meninggalkan warisan paling transgresif yaitu lahirnya industri pornografi di sebuah negara yang masih tabu akan hal seperti itu sebelumnya. Kehidupan, pekerjaan, dan aksesnya menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang kepala negara pada akhirnya akan berpengaruh pada citranya. Alfonso XIII wafat pada 28 Februari 1980, jenazahnya disemayamkan di ruang bawah tanah Biara El Escorial.

Alfonso XIII Bersama 9 Raja Eropa Saat Menghadiri Pemakaman Raja Edward VII
Sumber: Insidehook

Posting Komentar untuk "Raja Paling Mesum Sepanjang Masa: Alfonso XIII"