Series River Monster Tamat Karena Kehabisan Konten
Tahukah Kamu, Series River Monster Berhenti tayang Karena Kehabisan Konten?
Pastinya kita sudah tidak asing lagi dengan series
pilihan berjudul “River Monster” yang juga merupakan program unggulan dari
channel “Animal Planet”. Series yang menceritakan tentang petualangan seorang
pemancing ekstrim bernama Jeremi Wade tersebut sukses memikat perhatian
penikmat layar kaca dari seluruh penjuru dunia.
Pasalnya, Jeremi telah mengabdikan hidupnya untuk
menjelajahi dunia dalam misi pencarian ikan air tawar yang paling langaka dan
paling menakutkan yang pernah ada. Series ini bukanlah acara yang menampilkan
makhluk-makhluk “CGI” seperti di kebanyakan film, akan tetapi memperlihatkan
kita akan spesies kehidupan nyata yang melahirkan sebuah legenda.
Meskipun banyak sekali reality show yang berbasis tentang kehidupan satwa liar dan alam yang terkesan dibuat-buat atau settingan, “River Monster” dinilai merupakan salah satu yang paling otentik. Hal tersebut berkat hasrat luar biasa dari seorang Jeremy Wade dan pengetahuannya akan makhluk-makhluk buas yang mengintai di sungai, danau dan ekosistem air tawar lainnya yang pernah ia kunjungi.
Sumber Gambar: MemphisFlyer |
Tak pernah terbesit sedikit pun bahwa series ini akan
berakhir begitu saja mengingat banyaknya respon positif yang didapat. Alasannya
pun terdengar tak masuk akal, pasalnya series yang telah berlangsung selama 9 musim
itu berakhir lantaran kehabisan konten. Terlepas dari itu semua, kisah
memancing seorang pria tersebut ternyata menyimpan begitu banyak fakta dan
peristiwa yang sangat mengejutkan.
Simak satu-persatu penjelasannya, ambil secarik kertas
dan bolpoin jika perlu untuk mencatat fakta menarik di dalamnya. Lets go!
Semua Berawal dari Hobi
Sesuatu yang bermula dari hobi kini berubah menjadi
sebuah gairah hidup bagi seorang Jeremy Wade. Hobi itu adalah memancing.
Berawal dari masa kecilnya belajar memancing dari seorang teman, kemudian ia
mulai memancing di perairan lokal yang tak jauh dari kampung halamannya di
Inggris. Ketika hobi memancing menjadi sangat populer di seantero negeri, Wade
akhirnya memutuskan untuk melakukan perjalanan selama tiga bulan ke India untuk
sekedar memenuhi hasrat memancingnya. Perjalanannya ke India ini sekaligus
menjadi perjalanan perdana dari sekian banyak perjalanan memancingnya ke
seluruh dunia.
Sejak perjalanannya ke India, Wade ingin sekali menjelajahi
daerah-daerah terpencil untuk menemukan spesies ikan menarik lainnya. Ia bahkan
rela hidup sederhana dan bekerja serabutan guna menabung untuk melanjutkan
perjalanan berikutnya. Wade bahkan hampir meninggal karena terjangkit malaria
di salah satu perjalannya di Sungai Kongo.
Namun hal tersebut sama sekali tak menciutkan
gairahnya, terbukti Wade kembali ke Kongo berulang kali demi mendapatkan ikan
yang diincarnya. Wade akhirnya menemukan titik terang saat ia mulai berhasil
mendulang sedikit penghasilan melalui tulisan yang ia terbitkan di majalah
khusus memancing. Dalam hidup Wade, apapun terlihat sepele kecuali soal
petualangan, penemuan dan memancing.
25 Tahun Untuk Menangkap Satu Ikan
Jeremy Wade sering kali berbicara tentang salah satu
tangkapan favoritnya yaitu ikan “Goliath Tigerfish”. “Goliath Tigerfish”
merupakan ikan sejenis piranha berukuran besar yang hanya ditemukan di Sungai
Kongo dengan berat di kisaran 100 pon. Dalam sebuah wawancara dengan The
Telegraph, Wade mengungkapkan bahwa sebelum bergabung dalam series “River
Monster” ia melakukan tiga kali perjalanan ke Sungai Kongo.
Selama kurun waktu enam tahun hingga berhasil
menangkap “Goliath Tigerfish” berukuran sedang. Namun bagi seorang yang
membangun karirnya dengan menagkap ikan terbesar dan terlangka di dunia, ikan
berukuran sedang tidak bisa membuat hasratnya terpuaskan.
Saat Wade telah bergabung menjadi bagian dari series
“River Monster”, ia diberi kesempatan untuk mengunjungi Sungai Kongo kembali
pada musim kedua penayangannya. Wade menerangkan bahwa perjalanan ke sana
sangat melelahkan dan sangat berpotensi bahaya. Namun usaha Wade akhirnya
terbayar tuntas saat ia berhasil menangkap ikan “Goliath Tigerfish” berbobot 78
pon. Suka cita Wade tergambar melalui pernyataannya: “ikan besar yang saya
incar selama hampir 25 tahun”
Perubahan Iklim Menghambat Proses Penangkapan Ikan-ikan
Monster
Ketinggian air sangat mempengaruhi kemampuan Jeremy
Wade untuk menemukan dan menangkap ikan-ikan monster di perairan dalam. Bahkan
dalam setahun ada beberapa waktu tertentu dimana ikan tersebar terkena air
limpahan banjir. Dilansir dari “The Big Lead” Wade mengatakan bahwa “ikan-ikan
itu sangat mustahil untuk ditemukan, sebagian besar karena efek perubahan
iklim”.
Perubahan iklim yang esktrim tersebut membuat siklus
periodik sungai menjadi tidak bisa diprediksi. Dampak dari pemanasan global ini
benar-benar merugikan bagi siapa saja termasuk satwa liar di perairan. Selain
itu, dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim ini juga membuat ukuran
ikan menjadi menurun. Hal ini tentu menjadi perhatian penuh Wade mengingat ia
juga merupakan ahli biologi yang peduli akan kesehatan seluruh elemen di planet
ini.
Memancing Sekaligus Berperan Dalam Penelitian Ilmiah
Sebagai seorang konservasionis dan pecinta lingkungan,
Wade beranggapan bahwa misi dari series “River Monster” ini adalah untuk
edukasi sains. Unsur edukasi tersebut dikemas secara menarik sehingga dapat
memberikan informasi secara luas tentang apa saja yang hidup di danau dan
sungai di sekitar kita. Menjaga lingkungan eksosistem perairan seperti danau
dan sungai merupakan hal yang sangat penting, akan tetapi orang-orang perlu
mengetahui apa saja yang ada di dalamnya sebelum mereka mulai untuk peduli.
Tak berhenti hanya di situ, Wade juga bekerja sama
dengan para ilmuwan untuk menunjang penelitian saintifik mereka. Contohnya
ketika Wade bekerja sama dengan para ilmuwan untuk menangkap Hiu Banteng di
Afrika dan Hiu Macan di Bahamas untuk
diberi tanda dan dipelajari. Ilmuwan seakan diberikan akses spesial ketika
menangkap ikan dengan Wade karena mereka bisa mendapatkan akses untuk
bersentuhan langsung dari jarak dekat. Dengan demikian ilmuwan bisa dengan bebas
mengambil spesimen dan mengumpulkan sampel DNA tanpa ada resiko terluka.
Series Berakhir Lantaran Kehabisan Konten
Saat series River Monster pertama kali mengudara pada
tanggal 5 April 2009, rasanya sulit sekali membayangkan bahwa series ini
berlangsung begitu cepat hingga akhirnya berakhir pada tanggal 28 Mei 2017.
Jeremy Wade tentunya telah memikirkan ide untuk episode-episode yang akan
dilakoni berdasarkan penelitian dan studinya sendiri.
Namun serial yang telah berlangsung selama 9 musim ini
tentunya memiliki episode yang berbeda dari episode yang lainnya. Dengan kata
lain semakin banyaknya episode, semakin banyak pula ikan-ikan monster yang
ditangkap hingga akhirnya tak menyisakan ikan monster yang akan menjadi tajuk
di episode selanjutnya. Dengan kata lain River Monster benar-benar kehabisan
konten.
Pihak River Monster berupaya mempertahankan series
dengan menambah episode baru meskipun dengan tema yang sangat sensasional.
Seperti episode “Chernobyl” hingga “Monster Lochness”. Akan tetapi upaya
tersebut tidak membuahkan hasil kemudian disusul oleh rating yang menurun
tajam. Melihat realita itu, Wade bersama kru “River Monster” dengan berat hati
akhirnya terpaksa menghentikannya.
Kenyataannya Wade memang telah menangkap semua jenis
ikan-ikan monster yang tersebar di perairan di seluruh penjuru dunia hingga
tidak ada lagi ikan monster yang tersisa. Beberapa acara lain mungkin bisa
bertahan selamanya, namun bagi River Monster materi ide dan materi begitu
terbatas. Ironis memang, series yang selalu ditunggu-tunggu episode terbarunya
dan telah berlangsung selama 9 musim itu kini harus berakhir.
“Mungkin 10 tahun yang lalu otak saya dipenuhi oleh
ribuan ide yang sangat ambisius, namun kini harus berakhir karena kita telah
mencapainya bersama-sama” tulis Wade dalam MIC bersamaan dengan berakhirnya
series “River Monster”.
Sumber: Looper.com
Posting Komentar untuk "Series River Monster Tamat Karena Kehabisan Konten"