Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Kekaisaran Terlama Menurut "History Channel"

10 Imperium Kekaisaran Terlama Sepanjang Sejarah Menurut "History Channel"

Konsep sebuah imperium kekasisaran dan beralapa lama durasinya merupakan sesuatu hal yang bersifat subjektif dan kerap kali menjadi perdebatan. Pasalnya para sejarawan  mempunyai kriteria yang berbeda dalam mendefinisikan apa sejatinya sebuah imperium kekaisaran dan berapa lama durasi kekaisaran tersebut mampu bertahan. Program televisi  dokumenter sejarah yaitu History Channel pernah membahas beberapa imperium kekaisaran yang paling berpengaruh dalam perkembangan sejarah di dunia. History Channel Mengkategorikan imperium kekaisaran tersebut berdasarkan pengaruh, durasi lamanya dan cakupan luas wilayahnya.

Berikut ini adalah 10 imperium kekaisaran terlama menurut History Channel.

1.     Kekaisaran Byzantium (330-1453) 1123 Tahun

Sumber Gambar: britannica

Kekaisaran Romawi Timur atau biasa dikenal sebagai kekaisaran Byzantium merupakan kelanjutan dari kekaisaran Romawi yang berkuasa selama 5 abad lamanya. Kekaisaran Byzantium terletak di kawasan Mediterania Timur yang saat ini merupakan wilayah dari negara modern Yunani, Turki dan bagian selatan Italia. Kekaisaran yang mencapai masa keemasan pada pemerintahan Raja Yustinianus I itu berlangsung dari abad ke-4 hingga jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453.

Kekaisaran Byzantium bermula saat Kaisar Romawi Contantine The Great memindahkan ibukota Kekaisaran Romawi dari Roma ke Konstantinopel (saat ini Istanbul Turki) pada tahun 330 M. pada dasarnya, Kekaisaran Byzantium merupakan sebuah bentuk negara tersentralisasi dengan birokrasi yang kompleks.

Selain itu Byzantium didukung oleh tentara modern yang efisien dan sistem penekanan agama yang kuat dengan berdirinya gereja ortodoks di timur. Gereja timur tersebut memerankan perang yang sangat krusial untuk mengontrol kestabilan politik dan masyarakat di Byzantium. Seni, sastra dan arsitektur berkembang pesat di era Byzantium termasuk bangunan megah berupa Katedral bernama Hagia Sophia di Konstantinopel.  

Dalam sejarah panjangnya, Kekaisaran Byzantium kerap kali menghadapi berbagai ancaman di antaranya yaitu invasi dari pasukan Arab, Turki dan bangsa Slavik. Tak hanya itu, ancaman dari dalam berupa konflik internal, perang saudara dan krisis ekonomi juga sering membuat kondisi Kekaisaran Byzantium kacau. Akan tetapi Kekaisaran Byzantium mampu bertahan selama hampir 1000 tahun lamanya serta memainkan peranan penting dalam membentuk sejarah dan budaya di Mediterania dan dunia.

Warisan peninggalan Kekaisaran Byzantium kini dapat dinikmati dalam bentuk seni arsitektur, bahasa, agama dan budaya di banyak negara khusunya Eropa Timur dan Timur Tengah saat ini. Faktanya, kaisar-kaisar yang memimpin serangan ke Konstantinopel pada film Perang Salib yang mungkin pernah kita tonton di layar kaca itu sebagian besar berasal dari negeri Byzantium ini.

2.     Kekaisaran Ottoman (1299-1922) 623 Tahun   

Sumber Gambar: thoughtco

Ottoman merupakan kekaisaran dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas dan mempuyai hegemoni yang kuat sejak abad ke-13 hingga awal abad ke-20. Kekaisaran Ottoman didirikan oleh Utsman I yaitu pemimpin feodal Turki yang berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di kawasan Mediteranian pada abad ke-13. Penguasa Ottoman berikutnya didominasi oleh para Aristokrat seperti Mehmed II dan Suleiman The Magnificent yang mampu membawa Kekaisaran Ottoman menjadi negara superpower dunia pada masa itu.

Di bawah kekuasaan Mehmed II dan Suleiman The Magnificent, kekaisaran Ottoman berhasil memperluas wilayahnya hingga mencakup sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat dan Afrika Utara. Perlu diketahui bahwa kekaisaran Ottoman merupakan kekaisaran muslim yang dipimpin oleh sultan-sultan Ottoman sebagai penguasa tertinggi sekaligus merepresentasikan islam sebagai agama yang dominan.

Ottoman juga dikenal melalui sistem hukumnya yang modern, kekuatan militernya, serta warisan seni dan budayanya yang melimpah. Kendati demikian, Ottoman selalu mengalami pasang surut politik karena berbagai rintangan seperti konflik perebutan kekuasaan, krisis ekonomi dan kekalahan militer dari kekuatan Eropa. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, kekaisaran Ottoman mengalami banyak sekali reformasi dan modernisasi meskipun pada akhirnya kekaisaran Ottoman resmi dibubarkan setelah kekalahannya pada Perang Dunia I.

Perang Dunia I merupakan periode krusial bagi Ottoman karena harus menelan pil pahit kekalahan perang dan merelakan kekaisaran Ottoman akhirnya runtuh. Keruntuhan Kekaisaran Ottoman mengasilkan negara baru yaitu Turki dan beberapa negara lainnya di Timur Tengah dan Balkan. Warisan peninggalan Kekaisaran Ottoman yang masih bisa ditemukan saat ini berupa seni arsitektur, kuliner, dan budaya di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini.

Fakta yang mungkin harus kita ketahui terkait Kekaisaran Ottoman ini adalah penutupan jalur perdagangan darat di Konstantinopel yang berujung pada dimulainya era pelayaran negara-negara eropa ke Asia dan Amerika.

3.     Kekhalifahan Abbasiyah  (750-1258) 508 Tahun

Sumber Gambar: Wikipedia

Kekhalifahan Abbasiyah adalah negeri muslim yang menjadi tonggak berkembangnya dunia Islam sejak tahun 750 hingga tahun 1258 Masehi. Kekhalifahan Abbasiyah pada mulanya didirikan oleh Abu Al Abbas yaitu putra keturunan paman Nabi Muhammad SAW. Abu Al Abbas berhasil mencapai puncak kekuasaan setelah menggulingkan pemerintahan sebelumnya yaitu Kekhalifahan Umayyah dalam sebuah pemberontakan.

Baghdad merupakan pusat pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah yang sekaligus menjadi ikon “Zaman Keemasan Islam”. Tak heran, kota Baghdad yang saat ini menjadi bagian dari negara Irak tersebut menjadi pusat pembelajaran budaya Islam terbesar selama abad ke-8 hingga abad ke-13. Puncak keemasan Kekhalifahan Abbasiyah ditandai dengan perkembangan yang pesat dari berbagai disiplin ilmu seperti matematika, astronomi, kedokteran dan  filsafat. Para cendekiawan berperan besar dalam rangka mengembangkan berbagai bidang ilmu pengetahuan yang teorinya masih digunakan hingga saat ini seperti Al Khwarizmi di bidang matematika, Al Farabi di bidang filsafat, dan Ibnu Sina di bidang kedokteran.

Selain dikenal pada zaman keemasan Islam, Abbasiyah juga dikenal memiliki jaringan perdagangan yang luas. Jaringan perdagangan Abbasiyah ini telah menghubungkan dunia Islam dengan Eropa, Asia dan Afrika dalam dekade abad ke-9. Sebelum keruntuhannya, Kekhalifahan Abbasiyah mengalami berbagai rentetan peristiwa yang menyebabkan ketidakstabilan politik. Terdapat faksi-faksi elit penguasa di lingkungan istana kekhalifahan yang saling memprovokasi satu sama lain untuk mendapatkan pengaruh dan kekuasaan penuh. Meskipun mengalami kemunduran karena konflik internal, Abbasiyah mampu bertahan hingga kedatangan Kekaisaran Mongol pada tahun 1258 yang menghancur-leburkan kota Baghdad dan wilayah kekuasaan Kekhalifahan Abbasiyah lainnya.

Kekhalifahan Abbasiyah memberikan dampak yang sangat besar dalam peradaban budaya Islam. Berbagai peninggalannya saat ini masih dapat dinikmati seperti yang tersebar di banyak aspek di kawasan Timur Tengah dan dunia Islam modern.

4.     Kerajaan Spanyol (1492-1975) 483 Tahun

Sumber Gambar: Timetoast

Kerajaan Spanyol adalah kerajaan superpower yang muncul pada dekade abad ke-15 hingga abad ke-19. Spanyol menduduki peringkat ke empat dalam list ini karena memliki wilayah yang sangat luas beserta koloninya yang tersebar di seluruh penjur dunia seperti di Amerika, Eropa, Afrika dan Asia. Kekayaan alam yang diraup setelah menaklukkan kekaisaran Aztec dan Inca di Amerika Selatan membawa sumberdaya yang cukup besar untuk menjadikan Spanyol sebagai negara adidaya pada era itu.

Pada masa kejayaannya, kekuasaan Spanyol meluas hingga ke Filipina, sementara di Eropa Spanyol berhasil menaklukkan negara-negara kompetitornya seperti Belanda dan Portugal. Masa kejayaan Spanyol tek pernah lepass dari peran para “Conquistador” atau penakluk dan penjelajah seperti Hernan Cortes, Francisco Pizzaro, dan Christpher Colombus. Peran “Conquistador” sangat krusial mengingat merekalah yang menaklukkan tanah jajahan sekaligus menyebarkan agama Kristen dan budaya Eropa di tanah jajahannya. Tak berhenti di situ, hegemoni Spanyol di Amerika Selatan sangatlah kuat hingga saat ini yang bisa dibuktikan dari budaya dan bahasa di banyak negara di Amerika Latin.

Terlepas dari kesuksesannya, Spanyol memiliki berbagai macam hambatan seperti eksploitasi kolonial, ketidak stabilan politik, dan intoleransi beragama yang berujung pada runtuhnya Kerajaan Spanyol pada abad ke-19 dan berganti ke sistem modern monarki konstitusional.

Begitu luasnya wilayah Kerajaan Spanyol membuat warisannya sangat berpengaruh hingga saat ini. Seperti halnya dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan masyarakat Spanyol dan Amerika Latin masa kini baik dari segi bahasa, seni budaya maupun arsitektur.

5.     Imperium Kolonial Prancis (1534-1980) 446 Tahun

Sumber Gambar: Wikipedia

Imperium Kolonial Prancis merupakan tanah jajahan yang dikontrol langsung oleh Prancis. Dibentuk oleh Prancis sejak abad ke-16 hingga abad ke-20, Kolonial Prancis menjadi salah satu pemerintahan kolonial terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Dengan wilayahnya yang mencakup Amerika, Afrika, Asia, dan Pasifik, Kolonial Prancis mempunyai posisi strategis untuk mengukuhkan kedudukannya sebagai salah satu pemegang kekuatan global waktu itu.

Kolonial Prancis dibentuk pada abad ke-16 ditandai oleh berdirinya daerah-daerah koloni Kerajaan Prancis di Amerika seperti Quebec Kanada dan Louisiana di Amerika Serikat. Pada dekade abad ke-19 wilayah kekuasaan Kolonial Prancis meluas hingga ke Afrika dengan menaklukkan Aljazair, Tunisia dan Maroko. Selain itu, Kolonial Prancis juga mempunyai kekusasaan di kawasan Afrika Barat, Afrika Tengah dan Madagaskar. Sementara di Asia Tenggara, Prancis mendirikan koloni di Vietnam, Laos, dan Kamboja.

Pemerintahan Kolonial Prancis ditandai dengan eksploitasi ekonomi dari tanah jajahan dan proses asimilasi budaya dan bahasa Prancis yang dipromosikan di berbagai tanah jajahannnya. Prancis juga memperkenalkan sistem administrasi, hukum dan pendidikannya ke waliayah jajahannya. Tak hanya di situ, Kolonial Prancis juga kerap kali diwarnai oleh pemberontakan dan perlawanan anti-kolonial di seluruh tanah jajahannya.

Kolonial Prancis mulai menunujukkan masa kemunduran pada abad ke-20 yang ditandai dengan banyaknya koloni yang mencapai kemerdekaann. Wilayah koloni melakukan gerakan dan perjuangan anti-kolonial seperti halnya yang terjadi di Al Jazair. Kolonial Prancis resmi dibubarkan setelah Republik Vanuatu mencapai kemerdekaannya pada tanggal 30 Juli 1980.    

6.     Kerajaan Inggris Raya (1583-1997) 414 Tahun

Sumber Gambar: Oneclass

Inggris Raya adalah salah satu kerajaan terbesar dan terkuat dalam catatan sejarah. Pada masa emasnya, wilayah Kerajaan Inggris mencakup lebih dari seperempat luas dari seluruh daratan di dunia. Kerajaan Inggris Raya berdiri pada akhir abad ke-16 bersamaan ketika mereka membangun pos perdagangan di Amerika, Afrika, dan Asia. Kerajaan Inggris Raya berkembang pesat selama beberapa abad berikutnya karena beberapa aspek yang saling berkaitan. Aspek itu adalah kombinasi antara kepentingan ekonomi , kekuatan militer dan pengaruh budaya.

Pada masa puncak kejayaannya di awal abad ke-20, Kerajaan Inggris mampu menguasai jaringan koloni, protektorat, dan dominion yang luas seperti India, Kanada, Australia, Selandia Baru dan banyak negara di Afrika dan Karibia. Warisan kerajaan Inggris bisa dinilai sangat kompleks, karena berupa kemakmuran dan juga eksploitasi terus-menerus hingga membentuk suatu lanskap politik, ekonomi, dan budaya di banyak negara yang tersebar di seluruh dunia.

7.     Dinasti Qing (1644-1912) 268 Tahun

Sumber Gambar: Wikipedia

Dinasti Qing merupakan dinasti kekaisaran terakhir yang berkuasa di dataran China sejak tahun 1644 hingga tahun 1912. Dinasti Qing didirikan oleh bangsa Manchu setelah menaklukkan China dari hegemoni sebelumnya yang dikuasai oleh Dinasti Ming. Wilayah kekuasaan Dinasti Qing tersebar di berbagai kawasan yang saat ini merupakan bagian dari negara China, Mongolia, Tibet dan Taiwan sekaligus menjadi kekaisaran terbesar pada masa kejayaannya.

Kekuasaan Dinasti Qing ditandai dengan penekanan yang kuat terhadap budaya tradisional China, serta penerapan nilai-nilai dan adat-istiadat Konfusianisme yang mendalam. Selain kekuasaannya yang luas, Dinasti Qing juga didukung oleh kekuatan militernya yang kuat. Selama masa kekuasaannya, tentara Dinasti Qing berhasil menghalau serangan dari negara-negara besar seperti Rusia dan Jepang. Sektor perekonomian Dinasti Qing juga berkembang sangat pesat yang ditandai dengan kemajuan di bidang pertanian, indsutri, dan seni.

Namun, Dinasti Qing juga kerap kali mengalami ancaman baik dari luar maupun dari dalam seperti korupsi, pemberontakan dan ancaman asing berupa tekanan militer dari kekuatan barat yaitu terjadinya Perang Candu. Kekalahan Dinasti Qing dalam Perag Candu melawan Inggris memaksa Dinasti Qing menandatangani perjanjian yang sangat merugikan. Dalam perjanjian tersebut tertulis bahwa Dinasti Qing harus membuka pasar regionalnnya kepada kekuatan asing.

Dampak dari perjanjian tersebut membuat Dinasti Qing melemah hingga digulingkan pada tahun 1912 saat terjadinya Revolusi Xinhai. Sejak Revolusi Xinhai tersebut, maka berakhir sudah masa kekuasaan Dinasti Qing yang kemudian digantikan oleh Republik China.

8.     Kekaisaran Persia (550-330 SM) 220 Tahun.

Sumber Gambar: Wallpaperacces

Kekaisaran Persia memiliki kekuasaan luas yang membentang di kawasan Timur Tengah sejak tahun 550 SM sampai 330 SM. Kekaisaran Persia didirikan oleh Cyrus The Great setelah menaklukkan Kekaisaran Median dan berhasil menyaukan rakyat Persia maupun non-Persia.

Kekaisaran Persia dikenal dengan sistem admisintrasi pemerintahannya yang canggih dan efisien untuk mengontrol masyarakatnya yang multietnis. Sistem pemerintahan di Kekaisaran Persia menerapkan sistem desentralisasi dengan pembagian wilayah yang disebut dengan Provinsi. Setiap provinsi dipimpin oleh pemimpin setara gubernur yang ditunjuk langsung oleh kaisar dan dihubungkan melalui infrastruktur yang memadai.

Pemerintahan Kekaisaran Persia ditandai oleh dengan tingkat toleransi beragama yang tinggi. Hal tersebut terbukti ketika Kaisar Cyrus The Great mengizinkan umat Yahudi kembali ke tanah Yerusalem dan membangun bait suci mereka. Persia juga dikenal sangat kaya-raya berkat kontrolnya terhadap jalur perdagangan darat terbesar yaitu Jalur Sutra. Selain itu Persia juga membangun proyek megah ibukota Persia di Persepolis yang mengesankan bahwa Kekaisaran Persia sangat makmur. Persia juga dilengkapi oleh militer yang kuat dengan tentara yang terdiri dari berbagai etnis sehingga mampu menghalau setiap ancaman dari luar maupun dari dalam.     

Dalam catatan sejarahnya, Persia mengalami berbagai macam ancaman di antaranya karena pemberontakan, serangan dari negara lain dan penguasa selanjutnya yang tidak kompeten.

Pada tahun 330 SM Persia akhirnya berhasil ditaklukkan oleh Alexander The Great yang sekaligus mengakhiri kisah panjang sejarah Kekaisaran Persia. Meskipun telah runtuh, Kekaisaran Persia memiliki pengaruh besar terhadap kekaisaran-kekaisaran beikutnya seperti Kekaisaran Parthia dan Sassania.

9.     Tsar Russia (1721-1917) 196 Tahun

Sumber Gambar: Allposter

Tsar Russia merupakan kekaisaran besar yang berkuasa di dataran Russia sejak tahun 1721 hingga tahun 1917. Tsar Russia tercatat sebagai kekaisaran terbesar ketiga di dunia dengan luas wilayah yang mencakup Eropa Timur dan Asia termasuk negara modern Russia, Ukraina Kazakhstan, Finlandia, Polandia dan China. Tsar Russia didirikan oleh Peter The Great sertelah berhasil memengankan beberapa rangkaian reformasi untuk memodernisasi bangsa Russia.

Di bawah penguasa berikutnya yaitu Catherin The Great dan Alexander II Tsar Russia mengalami perkembangan sosial, budaya dan ekonomi dengan sangat signifikan. Dalam perkembangannya, Tsar Russia menerapkan sistem monarki absolut dengan Tsar sebagai penguasa tertingginya dan Kristen Ortodoks menjadi agama yang paling dominan di sana. Tsar Russia mengalami kemiskinan yang sangat parah, ketimpangan sosial dan penindasan politik yang menyebabkan sering terjadinya pemberontakan dan sebuah revolusi.

Akan tetapi dalam perkembangannya Tsar Russia juga memainkan peranan penting dalam membentuk sejarah dan kebudayaan di Eropa dan Asia hingga saat ini.

10.  Kekaisaran Mongol (1206-1368) 162 Tahun

Sumber Gambar: Ancientorigins

Kekaisaran Mongol telah dikenal secara luas sebagai bangsa yang kejam dan barbar dalam perkembangan sejarahnya. Bukti sejarah menunjukkan bahwa Kekaisaran Mongol masuk dalam salah satu kekaisaran terbesar sepanjang sejerah. Kekaisaran yang didirikan oleh Jengis Khan pada tahun 1206 tersebut sebelumnya merupakan bangsa nomaden yang mendiami kawasan padang rumput di Asia Tengah.

Setelah Jengis Khan menjadi penguasa Mongol, Kekaisaran Mongol mulai menaklukkan suku-suku dan wilayah-wilayah di sekitar mereka. Dalam masa kejayaannya, Kekaisaran Mongol secara berangsur-angsur mampu menguasai sebagian besar Asia dan Eropa Timur. Di banyak catatan sejarah, Kekaisaran Mongol mempunyai tentara yang sangat efektif dan mematikan. Tentara Mongol terkenal karena kecepatan, mobilitas dan kekejamannya. Selain itu strategi menyebar terror dan intimidasi yang dilakukan oleh tentara mongol terbukti efektif untuk menaklukkan musuh-musuhnya.    

Kekaisaran Mongol dibagi menjadi beberapa bagian di mana setiap bagiannya dipimpin oleh seorang Khanat yaitu keturunan langsung dari Jengis Khan hingga berlangsung selama 150 tahun lebih. Dominasi Mongol berakhir bersamaan dengan melemahnya Kekaisaran mongol yang dikarenakan oleh konflik internal, perang saudara dan munculnya kekuatan baru sebagai pesaing Kekaisaran Mongol.

                  

Posting Komentar untuk "10 Kekaisaran Terlama Menurut "History Channel""